Mencuri Raden Saleh : Sekilas tentang Sutradara dan Latar Belakang Film

Part 1



Angga Dwimas Sasongko. Saya membaca namanya pertama kali dalam film Hari untuk Amanda. Kemudian, Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Selanjutnya, yang paling saya ingat, tentu Filosofi Kopi, Bukaan 8, Wiro Sableng, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, juga Story of Kale, sebagai sutradara.

Selain itu, rumah produksi filmnya, Visinema--yang ia gagas bersama sang istri, Anggia Kharisma, juga menjadi rumah lahirnya banyak film dan webseries keren, diantaranya Keluarga Cemara, Mantan Manten, Surat dari Praha, Ben & Jody, Terlalu Tampan, dan sebagainya.




Tahun ini, tepatnya menjelang akhir bulan lalu, karya baru Angga Sasongko menggebrak seluruh bioskop Indonesia. Sejak awal promosinya, film ini menarik karena mengangkat tema yang cukup "berani".

Saya cukup antusias mengikuti perjalanan film ini, sejak awal pengenalan para cast, hingga perilisan beberapa trailer-nya. Tak sampai di situ, saya pun menonton aneka wawancara bersama sutradara dan pemain, juga sejumlah video making process dan behind the scene. Saya memang kerap penasaran dengan film-film baru, tapi tak pernah merasa se-antusias ini.

Ya, mungkin ini bukan film Indonesia pertama yang mengusung tema heist atau perampokan. Tapi, yang menjadikan film ini menarik, tentu objek curiannya, juga siapa saja anggota komplotannya.

Seperti judul, objek curiannya adalah lukisan karya Raden Saleh. Dan komplotannya, adalah mereka berenam, para aktor yang pernah menjadi pemeran utama dalam satu atau dua film mereka masing-masing sebelumnya. Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda, Ari Irham, dan Umay Shahab. Umay sendiri bahkan sempat menyutradarai film yang cukup viral tahun lalu, Kukira Kau Rumah, dibintangi Prilly Latuconsina dan Jourdy Pranata.




Kemudian, dalam sejumlah video wawancara yang saya tonton pun terungkap. Ide film ini sudah ada di kepala Angga Sasongko sejak tahun 2016. Idenya didapat saat ia berjalan-jalan di suatu tempat. Lalu ia lihat lukisan Raden Saleh terpajang di sana tanpa penjagaan. Padahal, tak jauh dari situ, ada tembok yang tak terlalu tinggi. Dan, muncullah ide pencurian itu.

Namun, ia lebih memilih mengendapkannya terlebih dulu. Barulah, pada 2019, Angga mulai memikirkan lagi bagaimana cerita film ini nantinya. Awalnya, berganti-ganti penulis, hingga akhirnya Angga sendiri yang menulis skenario film ini, sekaligus men-direct-nya.

Proses para aktor untuk masuk dalam karakter tokohnya pun beragam. Iqbaal misalnya, ia pergi ke Jogja beberapa hari untuk bertemu dua pelukis berbakat di sana, juga untuk mengobservasi. Sesuai perannya, yang seorang pemalsu lukisan. Ari Irham, yang di film ini dikisahkan ahli menyetir, sampai harus meminjam mobil manual milik satpam perumahannya, karena ia hanya bisa menyetir mobil matic.




Rachel Amanda, yang biasanya mendapat peran protagonis, di sini ia berperan sebagai bandar judi yang ahli main kartu. Ia pun belajar seputar kartu pada salah satu ahli, hingga membawa sekotak kartu remi ke mana-mana. Tak lupa, mereka berenam juga menuju makam Raden Saleh di Bogor dan bertanya banyak hal tentang pelukis tersebut.

Kisah lainnya, seperti pencarian lokasi hingga ke Pasuruan. Rumitnya perijinan penggunaan kawasan SCBD untuk sebuah adegan krusial dalam film ini, juga belasan mobil bekas yang dibeli untuk menjadi "korban" tabrakan beruntun makin menambah penasaran akan jalan cerita film ini.

Lalu, apakah saya sudah punya kesempatan bertemu dengan komplotan muda ini?[]

Sumber Foto dan Rujukan Tulisan:
1. Angga Dwimas Sasongko, from Instagram @anggasasongko
2. Poster film Mencuri Raden Saleh, dan enam aktor utamanya, from Instagram @visinemaid.
3. Making of Mencuri Raden Saleh, screencaptured from YouTube Visinema Pictures.
4. Sejumlah link wawancara:
Inframe With Ernest Prakasa https://youtu.be/bgwR6fNCHi0 
Helmy Yahya Bicara https://youtu.be/15_3UbOFQrk
Making of Mencuri Raden Saleh https://youtu.be/O3O5s9kRZA0.

Posting Komentar

0 Komentar