Berusaha bunuh kantuk yang dipeluk sepi sejak tadi
Setengah dua kini, hampir setengah hari berjalan,
terasa memuakkan
Kopi hitam tanpa gula di hadapan
Tawarkan pahit seluruh dan manis sekejap
Dari balik pintu kaca, langit berselimut mendung
Pertanda kuasa sang raja siang telah tergusur kelabu
Bawa hawa dingin yang mulai menusuk, sarat berkabung; sendu
Mulut tak mau bersuara
Namun seisi kepala riuh tanpa bisa dijeda
Ribuan kata menyeruak, maka segeralah luapkan
Entah lewat riak teriak atau bait tulisan
Lalu, apa yang terpikir kemarin
Muncul di kepala tiba-tiba
Lalu bagaimana,
jika kisah yang lewat di sekitarmu
Hanya tentang kegagalan?
Bertambah takutkah engkau,
atau justru makin erat kau peluk
Kesendirian itu?
Tak apa, sebab
Sadar atau tidak, diri ini dan sendiri
Adalah sahabat karib
Sejak lama; sejak mula
1 Muharram 1447 Hijriyah
0 Komentar