Judul Buku : Titip Rindu di Langit Swiss
Penulis : Veronica Gabriella
Tebal Buku : 210 halaman
Tahun Terbit : 2022
Penerbit : Klaklik Jakarta
Ikatan Cinta. Sejak awal kemunculannya, drama seri ini menarik perhatian sebagian besar penonton. Konon, selain alur ceritanya yang mirip drama Korea, kualitas akting para aktornya pun nyaris tanpa cela.
Namun, sinetron ini sendiri baru membuat saya penasaran sejak akhir 2020 atau awal 2021 lalu. Alur yang lumayan berliku tetap menarik disaksikan karena memukaunya akting para pemain.
*
Saya cukup terkesan dengan pemilihan pemeran. Ada Arya Saloka yang biasanya berakting dalam FTV atau film layar lebar, dan hampir tak pernah menjadi pemeran utama. Tapi kini, di drama seri ini, ia menjadi lakon utama bernama Aldebaran Al Fahri, seorang pengusaha sukses nan kaya raya.
Begitu pula pemeran Andin, Amanda Manopo. Saya pertama kali nonton akting Manda di sinetron Mermaid in Love bersama Angga Yunanda. Selain sinetron yang cukup fenomenal itu, Manda beberapa kali main di sejumlah serial dan FTV, tapi saya tak mengikutinya.
Selain itu, ada Evan Sanders, yang awalnya menjadi VJ MTV, lalu merambah ke dunia tarik suara dan akting. Film layar lebarnya yang paling saya ingat adalah Dealova, dirilis tahun 2005. Dalam Ikatan Cinta, Evan berperan sebagai seorang antagonis bernama Elnino Prasetya.
Pemeran antagonis lainnya yakni Glenca Chysara. Ia juga mengawali karier dengan berperan di sejumlah FTV. Tak banyak yang tahu, ia adalah putri dari Rudy Chysara, penyanyi lawas era 90an. Glenca bernama Elsa di sinetron ini.
Selain keempat aktor muda itu, sinetron ini makin lengkap dengan hadirnya jajaran aktor senior, yakni Surya Saputra, Natasha Dewanti, Sari Nila, juga Ivanka Suwandi.
Berkat alur cerita yang baik, ditunjang akting hebat seluruh pemain, Ikatan Cinta berhasil mendapat rating tinggi sejak awal penayangannya.
*
Kini, mari kita menuju intinya. Kemasan baru Ikatan Cinta. Ya, novel bertajuk Titip Rindu di Langit Swiss ini masih mengisahkan kekuatan cinta Al dan Andin. Dari judulnya, pasti sudah bisa ditebak, cerita ini terjadi di Swiss.
Novel ini berawal dari sebuah event yang diselenggarakan Klaklik, bertajuk Klaklik Writers Hunt. Klaklik adalah platform digital berisi aneka cerpen, fan-fiction, audioplay, komik, webseries, dan lainnya, yang digagas oleh MNC Pictures.
Saya sendiri tak terlalu meng-update lomba tersebut. Saya baru tahu saat novel ini sudah terbit dan sesi pre order mulai dibuka.
*
Alangkah kagetnya saya saat tahu siapa penulisnya. Veronica Gabriella, bukan nama yang asing di telinga. Saya kenal gadis manis ini, meski hanya lewat linimasa. Berawal dari kegemaran saya membaca cerpen-cerpen Vero yang dimuat di majalah Story. Dari sanalah saya mulai berinteraksi dengannya lewat Facebook, lalu ke Instagram. Tak lupa, saya main ke website-nya. Saya pun pernah mendiskusikan naskah saya dengannya.
Meski komunikasi kami terjadi jarang-jarang, tapi dari kilasan cerita di layar maya, saya cukup tahu perkembangan Vero. Vero seorang penulis muda produktif. Selain telah menerbitkan sejumlah buku, ia juga kerap mengisi kelas kepenulisan di sebuah platform belajar online. Gadis pecinta kucing ini juga sempat terlibat dalam penulisan skenario untuk Serial Musikal Nurbaya, yang tayang di YouTube Indonesia Kaya.
Maka itu, saya pun bersemangat ikut pre order novel ini. Selain karena penasaran dengan ide cerita Vero, saya juga langsung jatuh suka dengan desain cover-nya. Saya pun memesan novel ini di akhir Maret, dan baru tiba di rumah pada awal April ini.
*
Kini, mari membahas sedikit cerita Titip Rindu di Langit Swiss.
Al, yang biasanya sibuk dan pulang larut malam, hari itu pulang lebih awal dengan membawa kabar gembira. Mereka sekeluarga akan berlibur ke Swiss! Semua menyambut gembira dan ikut serta. Selain Al dan Andin, ada Bu Rosa, Elsa, juga duo kocak Mirna dan Kiki.
Saat di Swiss itulah mereka justru mengalami kejadian tak terduga. Reyna, yang tengah berkostum unik, menghilang di tengah keramaian festival. Al dan Andin berlarian mencarinya, hingga kemudian Andin tertinggal agak jauh di belakang. Saat ia berhasil menemukan Al, ia lega ketika Al bilang Reyna sudah ketemu dan sedang menunggu di mobil. Gegas Al dan Andin menuju mobil dan memeluk Reyna penuh kelegaan.
Tapi, saat Andin membuka topeng yang dipakai Reyna, alangkah terkejutnya ia saat melihat seraut wajah asing yang tak dikenalnya. Al pun merasakan hal serupa. Dengan terbata, anak itu berkata namanya Heidi. Lalu, di mana Reyna?
*
Secara keseluruhan, novel ini menyuguhkan ide cerita yang baik. Deskripsi setiap tempat dan adegan dalam novel ini pun digambarkan cukup detail, membuat pembaca seolah berada di sana dan melihat langsung momen-momen tersebut.
Ada pula satu adegan romantis Al dan Andin yang jadi favorit saya, yakni pada saat mereka berdua ada di sebuah kafe. Lalu, tiba-tiba Al meminjam gitar pada pemilik kafe. Kemudian, ia menyanyikan sepenggal tembang Tanpa Batas Waktu di hadapan Andin. Wanita itu terkejut, sekaligus terkesima dalam haru menerima kejutan manis dari sang suami.
*
Namun, ada beberapa hal yang terasa mengganjal sepanjang saya membaca novel ini. Khususnya pada karakter Ibu Rosa, ibunda Al. Dalam sinetron, karakter Bu Rosa digambarkan sebagai wanita lembut dan penyayang. Sementara, dalam novel, Bu Rosa dibuat agak sinis dan terkesan kurang menyukai Andin.
Begitu pula karakter Elsa, yang dalam novel dikisahkan cukup dekat dengan Bu Rosa, padahal dalam sinetronnya sama-sekali berbeda.
Hmm, apakah pihak Klaklik memang memberi kebebasan pada penulis untuk mengembangkan karakter tokoh menurut imajinasinya, ya?
*
Tapi, terlepas dari itu semua, novel ini tetaplah istimewa. Sebab, jika biasanya sebuah novel ada untuk dikembangkan menjadi serial dan film layar lebar, kali ini kebalikannya. Juga, terlepas dari alur ceritanya yang agak ruwet belakangan ini, saya akui, Ikatan Cinta memang punya magnet tersendiri.
Dan, selamat ya, Veronica Gabriella, untuk novel keren ini! Dari sejumlah doa baik saya buatmu, ada satu harapan saya. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu langsung![]
Image Sources:
Lensed by me
Instagram @verooogabriel
Tribunnewsmaker.com
0 Komentar