Covid, Netflix, dan Lee Minho


Coretan kali ini masih berhubungan dengan Covid-19. Pandemi ini sungguh membawa hal-hal baru dalam hidup saya.

Selain dapat kesempatan nonton konser dan 'ngobrol' lewat daring dengan Afgan, keharusan berdiam di rumah ini pun membawa saya tertarik dengan Netflix. Ya, saya mencoba berlangganan situs nonton film tersohor itu dengan membeli lewat jasa penyedia akun di internet.




Netflix membuat saya tertarik menelusuri sejumlah film. Ada sebuah original movie garapan Netflix bertajuk Tall Girl, mengisahkan liku hidup seorang remaja putri dengan tinggi badan di atas rata-rata. Saya juga sempat menonton serial drama lawas Gossip Girl, meski hanya musim pertama saja.

Film Indonesia juga tak ketinggalan. Saya sempat menyaksikan film Aruna dan Lidahnya yang dibintangi Dian Sastro, Nicholas Saputra, Oka Antara, dan Hannah Al Rashid itu. Saya juga menonton ulang karya Angga Dwimas Sasongko, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.

*

Netflix pun berhasil membuat saya penasaran dengan drama Negeri Ginseng. Kisah Kapten Ri dalam Crash Landing on You adalah yang saya tonton hingga akhir, setelah cukup lama saya absen mengulik drama Korea terbaru.

Menyoal drama Asia, sebenarnya telah jadi salah satu tontonan favorit saya sejak SD. Sebut saja serial asal Tiongkok yang legendaris, Meteor Garden, Kera Sakti, dan Putri Huan Zhu. Atau serial Jepang yang cukup dikenal juga, yakni Itazura Na Kiss. Tak lupa drama Korea Autumn in My Heart dan Full House, juga Winter Sonata dan Princess Hours.

Sebenarnya, drama Korea bukan hal yang asing bagi saya. Meski saya baru menontoni drama Korea lagi sekitar tahun 2011, berkat judul Heartstring dan Good Doctor.

*

Kemudian, nama Lee Minho turut menarik perhatian saya. Diawali dari bujukan seorang teman agar saya menonton The Heirs. Padahal, sebelumnya saya tidak suka Lee Minho saat melihat perannya sebagai Gu Jun-Pyo di serial Boys Over Flowers. Menurut saya, serial itu terlalu mirip dengan Meteor Garden.




Peran Lee Minho di The Heirs sukses mengubah mindset saya. Aktor ini keren, begitu pikir saya. Pendapat sama juga muncul saat menonton City Hunter dan Bounty Hunters.

Sejak itulah, saya berburu file-file drama Korea untuk kemudian disimpan dalam folder di laptop saya. Meski tak banyak dan aktornya bukan Lee Minho.

Ada Goblin, Descendant of The Sun, Miracle in Cell No.7, Scarlett Heart Ryeo, Hospital Ship, Reply 1988, Ghost, 200 Pounds Beauty, dan Train to Busan.

Kualitas akting Lee Minho kembali membuat saya tertarik menonton Legend of The Blue Sea lewat sebuah stasiun TV swasta yang menayangkannya baru-baru ini. Dan benar, alur dan ceritanya unik. Totalitas lelaki kelahiran 22 Juni ini dalam menjalankan perannya memang tak diragukan lagi.

*

Baru-baru ini, lagi-lagi bujukan teman saya berhasil. Dia bercerita bagaimana kerennya drama Korea terbaru Lee Minho, The King: Eternal Monarch, yang dibintanginya setelah menjalani wajib militer.

Ah, ya, judul ini tak asing. Saya sering melihatnya di beranda Netflix. Jadi ini, drama yang juga sedang viral selain World of The Married itu?




Tak tanggung-tanggung, kawan saya itu juga mengirim surel berisi file drakor tersebut sejak episode pertama hingga episode 14.
Dan baru kemarin siang, ia mengirimkan file dua episode terakhirnya.

Dan ya, saya tak tahan penasaran. Segera saya buka file episode 13, 14, 15, dan 16. Biar saja, agar segera tuntas. Padahal saya masih menonton episode satu sampai empat saja.

Drama The King: Eternal Monarch ini pun usai saya tonton sejak jam sebelas malam hingga setengah dua dini hari. Hehehe.

*

Setelah ini, mungkin saya akan masih menonton drama Korea, jika cerita dan alurnya memang menarik dan unik. Dan khususnya jika Lee Minho jadi pemeran utamanya.[]

17 Juni 2020
Adinda RD Kinasih


Foto Bercerita:
1. Logo Netflix. Source: Pinterest.
2. Lee Minho. Source: Pinterest.
3. Poster K-Drama The King: Eternal Monarch. Source: Pinterest.
loading...

Posting Komentar

0 Komentar