Hobi Bawa Hoki

Dewasa ini, semakin banyak orang yang menjadikan hobinya sebagai profesi. Bicara seputar ini, memang ada sejumlah keuntungan yang diperoleh. Salah satunya, kita bisa lebih menjiwai pekerjaan itu.




Telah ada banyak contoh tentang "hobi jadi profesi" ini. Afgan, misalnya. Dulu dia hobi bernyanyi di sejumlah tempat karaoke. Hingga kemudian suatu hari sang pemilik tempat karaoke tertarik dengan suara Afgan dan menawarinya kontrak rekaman. Hingga kini, karier Afgan di dunia musik telah berusia lebih dari 10 tahun, dengan menghasilkan puluhan lagu dan banyak penghargaan.




Begitu pula dengan aktor sinetron Nicky Tirta. Selain masih membintangi sejumlah FTV, ayah satu anak ini juga jago memasak dan membuat kue, khususnya brownies. Maka, dia pun banyak berkreasi dan menerima pesanan brownies dan aneka kue lainnya. Brand-nya bernama Kytir Premium Brownies.

*

Catatan hari ini akan membahas sebuah profesi dari hobi menggambar. Bukan menggambar dengan media kertas dan pensil, tapi ini adalah menggambar secara digital menggunakan sejumlah aplikasi tertentu.

Diantara segelintir orang yang dianugerahi bakat ini, ada dua kawan yang menekuninya untuk sebuah cita-cita yang lebih besar, juga untuk mendapat penghasilan tambahan.

*

Pertama, Ajeng Nur Indah Sari, teman SD saya. Meski dia hanya bersekolah di Blitar selama dua tahun saat SD, kami masih berkawan baik hingga kini.




Ibu muda cantik ini mengawalinya secara tak sengaja. Kala itu, di pertengahan tahun 2018, dia mengunggah gambar putranya, Dylan, ke media sosial. Unggahan itu menuai pujian dari seorang temannya, lalu ia pun memesan gambar dirinya pada Ajeng.

Saya melihat postingan itu beberapa waktu kemudian. Tentu saja, saya langsung tertarik dan mengirim salah satu foto padanya untuk dijadikan contoh gambar. Ajeng pun mengiyakan.

"Gratis, Din." tulis Ajeng di pesan Whatsapp saat saya menanyakan berapa nominal biayanya. Saya sempat kaget, merasa sungkan, dan ingin membatalkan pesanan.






Namun, sambil tertawa, Ajeng bilang, dia memang belum ingin mematok tarif untuk setiap gambar buatannya. Sebab, dia menerima pesanan gambar itu hanya untuk mengasah kemampuan dan mengisi waktu luang. Ada lagi satu alasannya, yakni belum pede. Sebuah alasan yang tak masuk akal bagi saya.

Mengapa? Karena inilah hasil gambaran Ajeng untuk foto pertama yang saya kirimkan. Keren dan mirip sekali, bukan? Bahkan detail lipatan di baju saya pun bisa terlihat sejelas itu. Luarbiasa.




Namun, dengan bakat hebat itu, dia yang kini tinggal di Bekasi ini justru masih bingung memantapkan profesinya. Apakah di bidang menggambar, desain, atau editing. Ada satu motivasi yang mendorongnya menekuni hobi ini, yakni membuka jalan untuk sesuatu yang lebih besar.

Belakangan, ia membuat #artbynurindchallenge, sebagai ajang tantangan untuk dirinya sendiri, karena nantinya ia ingin punya brand desain hasil karyanya sendiri.




Hingga kini, saya sudah tiga kali mengirim foto untuk digambar oleh Ajeng. Inilah hasilnya. Tapi yang jadi favorit masih yang pertama tadi. Sukses selalu, Ajeng. Semoga semua mimpimu segera terwujud. Aamiin...

*

Yang kedua, kawan saya di FLP Blitar. Gadis manis berkacamata ini bernama Ulil Musyaekh. Awalnya, saya tak sengaja melihat unggahannya di Instagram. Dia menggambar wajah seorang temannya. Disengat ketertarikan yang sama, saya pun mengontaknya.



Terkirimlah salah satu foto padanya. Dia menyanggupi. Sekitar dua minggu kemudian, jadilah gambar itu. Wow, saya tak menyangka bisa jadi cantik begini, hehehe.

Saya jadi penasaran dengan proses pembuatannya. Ulil pun sedikit menunjukkan, dan berkata bahwa ini cukup mudah. Tapi dia juga harus membagi waktu dengan pengerjaan pesanan lainnya, juga beragam aktifitas, jadi gambar ini selesai dalam waktu agak lama.




Saya keheranan. Ini mudah, katanya? Tidak. Ini cukup rumit, menurut saya. Untuk gambar sehebat ini, tarifnya 20 ribu saja. Kadang, hasil gambarnya bisa juga "ditukar" dengan secangkir matcha latte kesukaannya.

Sukses selalu, Ulil. Tenang saja, saya pasti akan mengirimkan foto-foto berikutnya sebagai objek gambarmu, hehehe.

*

Tentunya masih banyak bidang lain yang berawal dari hobi yang kemudian menjadi profesi. Bisa bawa hoki. Merajut, bahkan menulis pun telah menjadi salah satu matapencaharian sekarang. Kuncinya hanya tiga. Doa, tekun, dan konsisten.[]

11 Mei 2020
Adinda RD Kinasih

Instagram berisi karya Ajeng: @artbynurind
Instagram berisi karya Ulil: @kriyaku27

These Photos Said:
1. Afgan with David Foster. From Instagram @afgansyah.reza
2. Nicky Tirta with his bakery product. From Instagram @kytirpremiumbrownies27
3. Me and Ajeng, 2012
4. Artbynurind - Ajeng
5. Me and Ulil, 2019
6. Kriyaku27 by Ulil

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Aku harap hobi menulismu ini suatu saat juga akan berjalan menuju jalan yang sama sebagaimana tulisanmu ini sayank....

    BalasHapus