Imperfect; Perjalanan Menuju Penerimaan Diri




Judul : Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan
Aktor : Jessica Mila, Reza Rahadian, Yasmin Napper, Boy William, Shareefa Danish, Dewi Irawan, Karina Suwandi, Asri Welas, Dion Wiyoko, dll.
Skenario : Ernest Prakasa dan Meira Anastasia
Sutradara : Ernest Prakasa
Produksi : Starvision Plus


"Lu ngga perlu lipstik untuk jadi berwibawa, yang penting itu isi pikiran lu."
-Fey, kepada Rara


Akhirnya saya berkesempatan nonton film ini, 16 hari setelah tanggal perilisannya. Beberapa hari sebelum diluncurkan, saya pun mendapatkan bukunya yang ditulis oleh Meira Anastasia.

Secara garis besar, buku ini berisi pengalaman pribadi Meira mendapat komentar-komentar pedas dari sejumlah orang terkait penampilan fisiknya. Ya, Meira yang berambut pendek dan riasan wajah sederhana dinilai kurang pas sebagai seorang istri Ernest Prakasa. Belum lagi tubuhnya yang dibilang kurang langsing.

Meira sempat merasa sangat down dengan ini semua, hingga ia memaksa tubuhnya untuk berolahraga berjam-jam. Dia juga sempat ingin melakukan operasi untuk salah satu bagian tubuhnya, hingga harus berdebat panjang dengan sang suami.

Uniknya, buku ini pun dilengkapi ragam menu makanan untuk diet sehat, juga beberapa contoh gerakan olahraga sederhana yang bisa dipraktikkan di rumah. Ada pula bonus stiker cantik yang berisi kalimat-kalimat motivasi.

*
loading...

Cerita filmnya adalah pengembangan dari buku ini. Mengisahkan Rara, seorang staf marketing di sebuah perusahaan kosmetik. Rara yang bertubuh gemuk kerap dikomentari sang ibu. Mulai dari paha yang besar, camilan, porsi nasi saat makan, hingga wajah Rara yang kusam tanpa riasan. Semua menjadi bahasan sang ibu setiap hari. Menjadi bahan perbandingan dengan adiknya, Lulu, yang bertubuh langsing dan cantik.

Beruntung, Rara punya Dika, kekasihnya yang baik hati dan menerima Rara apa adanya. Dika, yang seorang fotografer, kerap memotret model-model cantik. Hal itu membuat Rara cukup gelisah dengan kondisi fisiknya. Ia merasa tak cukup pantas bersanding dengan Dika. Namun, Dika selalu menegaskan bahwa ia menerima Rara apa adanya. Dika juga mendorong Rara untuk tetap percaya diri.

"Cari yang cantik itu gampang, yang susah itu cari yang cocok. Kamu udah cantik, cocok lagi."
-Dika, kepada Rara

Hingga, datangnya sebuah tuntutan dari tempatnya bekerja mengharuskan Rara melakukan terobosan baru untuk dirinya. Hal ini ditanggapi beragam oleh sejumlah orang terdekatnya, termasuk Dika. Dika, yang sesungguhnya tak ingin Rara berubah, harus menerima kondisi ini. Bahkan, mungkin ia harus siap menghadapi resiko kehilangan Rara.

*



Jessica Mila, yang selama ini dikenal lewat layar televisi, ternyata tak ragu menerima peran Rara dalam film ini. Meski ia harus menaikkan berat badan sampai 10 kilogram dan memakai body suit agar terlihat gemuk. Pernah, saat menjalani syuting film ini di sebuah kompleks perumahan, ada seorang ibu yang mengatainya gendut.

Soal Reza Rahadian, memang tak perlu diragukan lagi. Saya lebih suka karakternya sebagai Dika dalam film ini, karena Reza seperti menjadi dirinya sendiri. Ia tak perlu mengubah timbre suara atau gestur tertentu.

Tak lengkap rasanya bila film besutan Ernest Prakasa ini tak dilengkapi dengan komedi. Ada sejumlah komika yang turut mewarnai film berdurasi satu setengah jam ini. Diantaranya Aci Resti, Kiky Saputri, Neneng Wulandari, dan Uus.

Tak lupa, soundtrack film ini juga tak kalah keren. Ada tembang Pelukku untuk Pelikmu karya Fiersa Besari dan Tak Harus Sempurna yang dinyanyikan Reza Rahadian.

*






Film ini tentu cukup relate-able untuk saya, sebab saya pun pernah mengalami body shaming dan dibanding-bandingkan dengan orang lain, khususnya karena kondisi fisik saya ini.

Namun, yang menjadi penting adalah cara kita menghadapi hal-hal tersebut dengan terus menunjukkan potensi yang kita miliki. Juga bagaimana kita melihat itu dari sisi positif.[]

4 Januari 2020
Adinda RD Kinasih


Posting Komentar

0 Komentar