-A Friend
"Kak, kakinya kenapa?"
Tanya itu terlontar dari mulut seorang anak lelaki berusia sekitar lima tahunan, saat berpapasan dengan saya di sebuah pusat pertokoan beberapa tahun lalu. Mendengarnya, saya sedikit terhenyak.
Baru kali itu ada yang menanyakan itu pada saya. Biasanya anak-anak hanya akan mengarahkan tatapan aneh pada saya. Malah ada pula yang menirukan cara berjalan saya. Tapi yang ini agak berbeda.
"Jatuh, Dek." jawab saya sembari tersenyum. Anak itu melongo sejenak sebelum berlalu.
*
Jawaban di atas tentu saja bohong. Saya tidak mungkin menjelaskan pada anak kecil itu tentang sebab kondisi kaki saya.
Saya lahir prematur di usia kandungan 6,5 bulan, 27 tahun lalu. Itu menyebabkan kaki dan tangan kanan saya tak sama dengan yang kiri.
Kaki kanan saya jinjit, sedangkan tangan kanan menjadi kaku. Itulah sebabnya saya kidal sejak kecil.
Lalu, disebut apakah kondisi fisik saya ini?
"Kak, kakinya kenapa?"
Tanya itu terlontar dari mulut seorang anak lelaki berusia sekitar lima tahunan, saat berpapasan dengan saya di sebuah pusat pertokoan beberapa tahun lalu. Mendengarnya, saya sedikit terhenyak.
Baru kali itu ada yang menanyakan itu pada saya. Biasanya anak-anak hanya akan mengarahkan tatapan aneh pada saya. Malah ada pula yang menirukan cara berjalan saya. Tapi yang ini agak berbeda.
"Jatuh, Dek." jawab saya sembari tersenyum. Anak itu melongo sejenak sebelum berlalu.
*
Jawaban di atas tentu saja bohong. Saya tidak mungkin menjelaskan pada anak kecil itu tentang sebab kondisi kaki saya.
Saya lahir prematur di usia kandungan 6,5 bulan, 27 tahun lalu. Itu menyebabkan kaki dan tangan kanan saya tak sama dengan yang kiri.
Kaki kanan saya jinjit, sedangkan tangan kanan menjadi kaku. Itulah sebabnya saya kidal sejak kecil.
Lalu, disebut apakah kondisi fisik saya ini?
loading...
*Kata-kata yang kerap saya dengar untuk ini adalah cacat atau difabel. Awalnya, saya sempat tidak terima dengan istilah itu. Bagi saya, cacat adalah definisi orang yang tidak bisa berjalan, atau harus menggunakan alat bantu untuk berjalan.
Sedangkan, untuk istilah difabel, ternyata ada maksudnya. Difable dapat diartikan sebagai different ability, yang menurut hemat saya adalah sebuah kemampuan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.
Agaknya, saya lebih bisa menerima pengertian ini. Karena memang saya bisa melakukan beberapa hal, meski caranya berbeda dengan kebanyakan orang.
*
Walaupun begitu, saya masih sanggup berjalan sendiri tanpa alat bantu. Ya, meski cara berjalannya agak lain dengan orang normal pada umumnya. Kondisi saya ini disebut cerebral palsy.
Mengutip detik.health, cerebral palsy adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran.
Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan gerakan yang terkait dengan refleks berlebihan atau kekakuan, postur tubuh yang abnormal, gerakan tak terkendali, kegoyangan saat berjalan, atau beberapa kombinasi dari gangguan tersebut.
*
Jadi, bagaimana harus menyebut kondisi saya? Ya itu tadi, cerebral palsy. Atau, cukup bilang saja, kakinya jinjit. Tapi lebih baik bertanya dalam hati saja, karena saya juga tak ingin dilihat secara "berbeda".
Lalu bagaimana saya menjalani hidup? Bersekolah, berteman, dan melakukan aktifitas sehari-hari? Jawabannya dapat ditemukan pada bagian kedua. Sampai jumpa![]
23 Oktober 2019
Adinda RD Kinasih
0 Komentar