I
Sejak 13 tahun lalu, masih kukenali engkau sebagai sosok jenaka
Yang masih kirimkan bahagia di tiap gundah hati
Yang berteriak lantang demi kembalikan semangat yang pergi
Tahun ini, kukenali engkau yang beda
Yang simpan amarah dibalik tenangnya raut wajah
Yang rawat luka di tengah derai tawa pura-pura
Yang tengah mengais serpih semangat yang tersisa
Maka, inilah waktuku
Mengulas senyum lebar, demi bisa menular padamu
Mengirim sebagian kecil semangatku,
Serta, tak henti merapal doa,
Agar Tuhan mengirim kekuatan untuk temukan dirimu yang kukenal dahulu
Aku tahu, raga kita tak pernah dekat
Tapi, lihatlah pergelangan tanganmu, Sahabat
Rasakan denyut nadimu
Dan, ingatlah.
Bahwa sesungguhnya kita sedekat itu
Dan akan selalu sedekat itu
Blitar, 2 Pebruari 2017
II
Aku mengerti, adakalanya hidup tak terlihat seperti pemberian, namun lebih seperti paksaan
Mungkin itu pula yang telah dan tengah kau rasakan
Tapi, seperti kata seorang sahabat baikku yang lain, "kita bisa apa, selain hanya tinggal menerima?"
Dan terus menjalaninya,
Meski dengan napas tersengal, langkah terseok, juga derai airmata
Tapi percayalah, jika Tuhan selalu memberi nilai untuk apa pun yang telah kita perjuangkan
III
Maka, di sini aku duduk menunggu.
Sembari melantun doa,
Agar, aku bisa kembali mengenalimu layaknya Sahabat 13 tahun lalu.
Semoga...
Blitar, 22 Pebruari 2017
*yang tengah berjuang di Natuna. Tetap tersenyum!
0 Komentar