Fans = Setia, Benarkah?

"Kalo aku sih, suka Afgan ya Afgan aja. Gak boleh ada yang lain. Itu namanya gak setia..."

Tertegun aku membaca sebaris balasan yang kuterima dalam pesan Facebook. Itu sebaris pesan dari teman sesama Afganisme. Dia merasa kesal, kenapa sekarang hampir semua Afganisme menyukai 3 Composer, grup trio pencipta lagu-lagu Afgan yang sekarang beralih ke dunia tarik suara.

Fans = setia, benarkah? Apakah jika kita suka pada satu orang, selamanya kita harus tetap suka pada orang itu, tak boleh suka yang lain, begitu?
Kalau aku pribadi sih, bukan tipe penggemar yang seperti itu. Aku memang Afganisme, tapi bukan berarti yang terlalu fanatik hingga menganggap penyanyi lainnya jelek. Aku suka David Noah, Uki Noah, Kevin Vierratale, Armand Maulana, Adera, Fatin XFactor, Nicholas Saputra, Rio Dewanto, Reza Rahadian, bahkan Bemby Noor dan Mario Kacang dari 3 Composer pun aku suka...

Bukan berarti tak setia dengan Afgan. Tapi bagiku, ngefans itu artinya mengapresiasi setiap karya yang dibuat oleh seorang artis. Tidak harus se-fanatik itu hingga menganggap yang lain lebih buruk dari yang kita sukai. Semua sama-sama manusia, ada kurang dan lebihnya...

Seperti kemarin, saat aku UAS di Malang, pada jam pulang kusempatkan mengobrol dengan teman SMA-ku dulu, yang juga sekampus denganku. Dia tak sengaja melihat wallpaper ponselku yang bergambar Afgan. Dan dengan agak meledek, dia berkata,
"Halaah, tetap Afgaaan melulu, nih anak!"
Aku hanya nyengir. Lalu dia berkata lagi,
"Buat aku nih ya, Afgan tuh terlalu kalem untuk seorang cowok. Suaranya emang bagus sih, tapi kalo lihat dia nyanyi, aku gak suka. Kurang gentle, terlalu lembut..."
Aku hanya tersenyum. Hahaha, Afgan terlalu lembut? Mengapa tidak sekalian bilang bahwa "Afgan kayak banci" begitu saja? Awalnya agak kesal mendengarnya berbicara begitu, dan ingin kudebat pendapatnya, tapi kuurungkan. Ah, aku sudah biasa, terlalu terbiasa dengan opini-opini seperti itu tentang Afgan. Jadi, mau marah pun tak ada guna lagi, karena akhirnya aku sadar, bahwa cara pandang tiap orang terhadap sesuatu itu tidak selalu sama.

Jadi, menurutku, "ngefans" itu tidak harus "se-setia" itu hingga menganggap yang lain lebih buruk dari idola kita. Bahkan, mungkin saja, orang lain yang kita anggap buruk itu justru lebih baik dari idola yang sangat kita gandrungi. Dan, menyoal serentetan opini yang tidak selalu enak di telinga dan menohok hati, sudah seharusnya kita maklumi sebagai sebuah kewajaran. Itulah hidup, di mana kita tidak selalu sama....

Always cheer up your life :)
  

Posting Komentar

0 Komentar