Akhirnya, rasa penasaran saya akan kelanjutan Filosofi Kopi The Movie tuntas sudah, setelah sempat dilipur sejenak oleh serial Filosofi Kopi yang dapat disaksikan di Youtube.
Dalam sekuel kedua ini, tokoh utamanya masih sama, yakni Ben yang diperankan Chicco Jerikho, dan Jody yang diperankan Rio Dewanto. Namun, kali ini ditambah Luna Maya sebagai Tarra, dan Nadine Alexandra sebagai Brie. Juga ada penambahan beberapa aktor pendukung, seperti Ernest Prakarsa dan Tio Pakusadewo.
***
Awal film mengisahkan kelanjutan perjalanan kedai Filosofi Kopi keliling Indonesia, yang sedang berhenti di Bali. Perjalanan ini sekaligus untuk mewujudkan misi Ben membagikan kopi buatannya ke seluruh Indonesia.
Namun, tiba-tiba salah satu pegawai mereka, Nana mengundurkan diri. Keputusan ini tentu mengejutkan Ben dan Jody. Tak disangka, dua barista mereka, Aga dan Aldi juga mengikuti jejak Nana. Hal ini sempat membuat Ben sedikit emosi. Tapi itu tak menyurutkan niat Aga dan Aldi untuk mundur demi mewujudkan cita-cita mereka.
Sepeninggal tiga rekannya, Ben dan Jody sempat bingung akan masa depan Filosofi Kopi. Hingga akhirnya Ben menggagas ide untuk membangun kembali kedai mereka di Jakarta. Jody sempat ragu, namun Ben berhasil membujuknya hingga ia setuju.
***
Di Jakarta, terlebih dulu mereka mengunjungi sejumlah kedai milik kawan mereka, termasuk kedai milik Aldi yang ramai pengunjung. Hingga, dua lelaki ini bertemu Tarra, yang ternyata dulu adalah pelanggan Filosofi Kopi.
Mendengar rencana Ben yang ingin membangun kembali Filosofi Kopi, membuat Tarra bersemangat dan berniat ikut menanamkan modal. Bahkan, Tarra juga berniat membantu pendirian cabang Filosofi Kopi di Jogja. Di sisi lain, Jody merekomendasikan Brie, seorang gadis berkacamata untuk menjadi barista di Filosofi Kopi.
Awalnya, usulan Tarra diragukan Jody. Begitu pula Ben yang menolak rekomendasi Jody. Ben menilai, Brie bukan barista yang cocok untuk Filosofi Kopi. Jody menganggap tawaran Tarra terlalu tiba-tiba.
Namun akhirnya, kedua usulan itu tetap diterima. Jadilah, Ben ke Jogja bersama Tarra untuk mengurus pendirian cabang, sedang Brie mulai beradaptasi dengan kedai Filosofi Kopi.
***
Di tengah kebahagiaan Ben atas kedai baru Filosofi Kopi di Jogja, kabar meninggalnya sang ayah di Lampung begitu membuatnya terpukul.
Di sinilah klimaks ceritanya. Inilah saat persahabatan Ben dan Jody diuji. Begitu pula pertanyaan seputar masa depan kedai mereka. Beragam teka-teki terjawab setelah kepergian ayah Ben. Termasuk siapa sebenarnya Tarra. Hubungan Brie dan Ben pun berubah sejak itu.
***
Yang menarik dari film ini, tentu saja pengembangan cerita dan konfliknya. Selain itu, settingnya pun diambil di beberapa tempat, dari Jakarta, Jogja, Bali, Lampung, Makassar, hingga Toraja.
Ditambah soundtracknya yang memakai lagu-lagu "tak biasa", seperti tembang Aku Tenang milik Fourtwnty, Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti oleh Bandaneira, dan lagu Coffee yang dibawakan oleh Leanna Rachel, semakin berhasil membuat penonton terhanyut dalam kisahnya.
Tak lupa pula, lagu penutup film ini adalah tembang lawas Sheila on 7, Sahabat Sejati, yang dinyanyikan ulang oleh Rio Dewanto dan Chicco Jerikho. Ternyata suara mereka bagus juga, hehehe.
Filosofi Kopi 2 pun saya nobatkan menjadi salah satu film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton.[]
27 November 2017
Adinda RD Kinasih
Sumber gambar : www.bioskoptoday.com
0 Komentar