Hanya padaMu hati ini kembali
Kami t'lah sesat, kami t'lah aniaya
Jika tanpa ampunanMu
Jika tanpa rahmat dan cintaMu
Sesungguhnya kami adalah orang merugi....
Ya Robbana..Robbana...
-Opick & Ustadz Jefri-
Jumat, 26 April lalu. Pagi baru saja menginjak angka enam tigapuluh. Ketika tiba-tiba ponselku meneriakkan tanda pesan masuk. Sebaris kalimat dalam pesan yang dikirim ibuku itu seketika membuatku terpaku.
"Ustadz Jefri meninggal..."
Apa?
Seketika aku terdiam dalam rasa terkejut luarbiasa. Ustadz Jefri? Jefri Al-Buchori? Tidak mungkin! Segera kunyalakan televisi, beberapa acara gosip memberitakan kabar itu, dan benar! Terlihat keranda berselimut kain hijau dan hitam, sejenak kemudian gambar berganti dengan onggokan Ninja hijau yang ringsek parah di bagian depan.
Astaghfirullah aladziiim.... Innalilahi wa innailaihi raajiuun....
Ustadz muda itu meninggal dalam usia 40 tahun, akibat kecelakaan motor, sepulangnya beliau dari rapat acara Ramadhan. Terenyuh melihat tangis sang istri dan keempat anaknya...
Hingga hari ini, tagline "mengenang Ustadz Jefri" masih selalu hadir dalam berbagai acara. Infotainment, berita pagi, siang, sore, atau malam, bahkan ada yang membuat liputan khusus dan breaking news.
Kepergian Uje meninggalkan banyak kesan, kenangan, cerita, bahkan kisah saat-saat terakhir beliau. Namun yang akan kuceritakan di sini bukan itu.
Terharu, sungguh terharu aku, melihat ribuan manusia berbondong-bondong mengiringi jenazah Uje untuk dishalatkan di Istiqlal. Banyak doa yang mengalir, dzikir yang mengalun tanpa henti... Subhanallah...begitu banyak orang yang mencintaimu, Ustadz...
Termasuk aku, kini. Padahal dulu aku sering mengkritikmu... Terlalu pede bernyanyi, tausiyah yang terlalu berapi-api...
Dan kini, aku justru merindukan itu... Aku rindu tausiyah dan lantunan lagumu yang menyejukkan hati....
Melihat itu, aku jadi berpikir, bagaimana aku akan dikenang saat rohku pergi dari raga nanti? Sebagai orang baik dan banyak yang kehilangan, atau justru sebagai orang berbudi buruk yang sangat diharapkan kepergiannya?
Bicara kematian memang misterius, dan kadang menakutkan bagi sebagian orang. Tapi, ada satu keingintahuan dalam topik itu...
Yakni, bagaimana nanti kita akan dikenang setelah kita meninggalkan dunia ini? Akankah ada banyak doa yang mengiringi kepergian kita?
Entahlah... Wallahu A'lam...
0 Komentar