Kau
Masa lalu yang telah menghitam
Menjauh pergi tanpa pesan
Memaksaku buramkan segala kenangan
Dan muram...
Kau
Sebait puisi yang telah lama
Enggan bergema di ruang jiwa
Meski aku, di sini setia
Tunggu ia kembali meski tak terbalut nyata
Kau
Hanya pengoyak angin
Pembeku embun
Pencair mendung...
Kau
Pembakar syair rindu jadi abu
Cinta jadi luka
Harap jadi duka
Kau koyakkan hati
Dengan tajamnya
Nyata bertubi-tubi
Lalu apa lagi?
Kini, hanya tinggal kini
Bukan dulu, apalagi nanti...
Usai...
0 Komentar